ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK “K”
DENGAN IBU RESIKO TINGGI PADA KEHAMILAN DI
BTN KEKALIK
MATARAM
I.
IDENTITAS UMUM KELUARGA
a.
Identitas Kepala Keluarga
Nama :
Bapak “K” Pendidikan : SD
Umur :
27 tahun Pekerjaan : Petani
Agama : Islam No.Telepon : -
Suku :
Sasak Alamat : BTN kekalik
Jalan Musi II,
Mataram
b.
Komposisi Keluarga
No
|
Nama
|
L/P
|
Hub
|
Umur
|
Pekerjaan
|
|
Ket.
|
|||||||||||
BCG
|
Polio
|
DPT
|
HB
|
Campak
|
||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
|||||||||
1.
2.
3.
4.
5.
|
RW
KK
LS
LA
SJ
|
L
L
P
L
P
|
Mertua
KK
Istri
Anak
Anak
|
60 thn
27
thn
25
thn
3 thn
1 thn
|
-
SD
SD
-
-
|
√
√
|
√
√
|
√
√
|
√
√
|
√
√
|
√
√
|
√
√
|
√
√
|
√
√
|
√
√
|
√
√
|
√
√
|
Hidup
Hidup
Ibu hamil
Hidup
Hidup
|
c.
Genogram
Keterangan :
: laki-laki
: laki-laki sudah meninggal
: perempuan
: perempuan sudah
meninggal
: ibu hamil
: identifikasi keluarga
: tinggal dalam satu rumah
d.
Tipe Keluarga
Keluarga
bapak “K” merupakan tipe keluarga besar yang anggota keluarganya terdiri dari kakek,
suami, istri dan 2 orang anak kandung.
e.
Suku Bangsa
Bapak
“K” mengatakan keluarganya adalah asli suku Sasak yang berkebangsaan Indonesia
serta tidak ada kebudayaan yang bertentangan dengan kesehatan.
f.
Agama
Bapak
“K” mengatakan seluruh anggota keluarganya beragama Islam dan tidak menganut
aliran atau kepercayaan lain yang bertentangan dengan kesehatan, keluarga biasa
mengikuti kegiatan keagamaan seperti sholat 5 waktu ataupun pada hari-hari
besar agama Islam.
g.
Status Sosial Ekonomi Keluarga
1.
Anggota keluarga yang mencari nafkah: Menurut Bapak “K”
sumber penghasilan keluarga berasal dari Bapak “K” dan Ibu “L”, dimana Bapak
“K” bekerja sebagai petani,
2. Penghasilan
: berkisar antara ± Rp. 30.000,- sehari kalau sedang panen di sawah. Dan ibu “LS” sebagai penjahit, dimana
penghasilan ibu berkisar antara ± Rp. 30.000,- sehari kalau ada permintaan. Dan
penghasilan tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
3. Upaya lain ; -
4. Harta benda yang dimiliki:
5. Kebutuhan yang dikeluarkan tipa bulan
h.
Aktivitas Rekreasi Keluarga
Bapak
“K” mengatakan tidak pernah berekreasi dan keluarga tidak pernah pergi ke
tempat hiburan atau ke tempat rekreasi, keluarga biasanya kumpul pada sore hari
dan malam hari sambil menonton TV.
II.
RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
a. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Keluarga bapak “K” berada
pada tahap perkembangan keluarga prasekolah, ini ditandai oleh anak bapak “K”
yang pertama berusia 3 tahun, belum sekolah.
b.
Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Keluarga
Bapak “K” saat ini sudah memenuhi tugas perkembangan sesuai dengan tahap
perkembangan keluarga saat ini.
c.
Riwayat Keluarga Inti
Bapak “K”
mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keturunan ataupun penyakit menular
seperti kencing manis, TBC, jantung, hepatitis, hipertensi. Apabila anggota
keluarga sakit, keluarga biasanya berobat ke bidan desa atau puskesmas. Anak
sudah mendapatkan imunisasi lengkap.
d.
Riwayat Keluarga Sebelumnya
Bapak “K”
mengatakan, keluarga bapak “K” ataupun ibu “L” tidak mempunyai riwayat penyakit
yang berbahaya seperti kencing manis, TBC, Jantung, hipertensi, hepatitis.
Tetapi ibu L pernah mengalami persalinan secara SC (seccio cesarean) pada anak
yang ke-2 (anak S)
III.
PENGKAJIAN LINGKUNGAN
a.
Karakteristik Rumah
1.
Luas
rumah : luas rumah + 2 are
2. Type rumah : permanen
3. Kepemilikan : milik
sendiri,
4. Jumlah dan ratio kamar/ruangan :
terdapat 3 kamar tidur, 1 dapur, 1 ruang keluarga, 1 ruang tamu, 1 kamar mandi
dan mempunyai 1 kamar tidur untuk bapak “RW”.
5. Ventilasi/jendela : tiap ruangan
dimanfaatkan setiap hari, sehingga cahaya
dapat masuk ke ruangan pada siang hari
6. Pemanfaatan ruangan : dimanfaatkan
7. Septic tank : ada 5 meter dari rumah
8. Sumber air minum : air PDAM desa.
9. Kamar mandi/WC : rumah mempunyai kamar
mandi dan WC.
10. Sampah :
dibuang di kebun belakang rumah
11. Kebersihan lingkungan : Kondisi rumah
secara keseruhan cukup bersih
12. Denah rumah :
|
|
|
|
|
|
Keterangan :
1
: Rang tamu
2
: Dapur
3
: Kmar
tidur bapak “RW”
4
: Kmar
tidur bapak KK dan ibu LS
5
: Kmar
tidur LA dan SJ
6
: WC
b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
i.
Kebiasaan
: dalam melakukan suatu kegiatan dilakukan dengan gotong royong
ii.
Aturan/kesepakatan
: hubungan seluruh anggota keluarga dengan masyarakat lainnya cukup harmonis
iii.
Budaya : tidak ada budaya setempat yang
mempengaruhi kesehatan.
c. Mobilitas Geografi Keluarga
Bapak “K” mengatakan bahwa keluarga tidak
mempunyai kebiasaan berpindah tempat karena keluarga memiliki rumah
tetap.
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan
Masyarakat
Bapak “K” mengatakan sering
berkumpul dan berinteraksi pada malam hari setelah makan malam sambil menonton
TV. Dan pada sore hari keluarga jarang berkumpul karena bekerja. Dalam keluarga
tidak ada mengalami masalah serta konflik dalam berinteraksi.
e.
Sitem Pendukung Keluarga
Bapak “K”
mengatakan seluruh anggota keluarga dalam keadaan sehat, istri bapak “K” sedang
hamil. Fasilitas kesehatan yang ada di wilayahnya berupa Posyandu dimana Posyandu
biasanya diadakan di Puskesmas.
IV.
STRUKTUR KELUARGA
e.
Pola komunikasi Keluarga
Bapak
“K” mengatakan bahwa anggota keluarga berkomunikasi dengan menggunakan bahasa
Saasak. Komunikasi berlangsung dengan baik dan keluarga menyelesaikan masalah
dengan membicarakan terlebih dahulu dengan angota keluarga dan pengambilan keputusan
oleh kepala keluarga yang sudah dimusyawarahkan sebelumnya.
f.
Struktur Kekuatan Keluarga
Bapak
“K” mengatakan apabila ada masalah maka akan dirundingkan dengan sang istri.
g.
Struktur Peran
Bapak
“K” mempunyai peran dalam rumah tangga sebagai pencari nafkah dan ikut membantu
mengasuh anak, ibu “L” sebagai ibu rumah tangga, mengasuh anak dan juga ikut
mencari nafkah serta sebagai anggota masyarakat.
h.
Nilai dan Norma Keluarga
Keluarga
mengatakan tidak ada adat istiadat/tradisi tertentu yang memiliki serta
dipercayai, keluarga mengikuti adat secara umum di desanya baik dalam upacara
agama dan kedinasan yang berlaku serta tidak ada kepercayaan yang bertentangan
dengan kesehatan.
V.
FUNGSI KELUARGA
a.
Fungsi Afektif
Setiap
anggota keluarga menghargai dirinya sendiri dan mereka saling membutuhkan satu
sama lain, serta saling memberikan dukungan satu sama lain. Setiap anggota
keluarga selalu membina kehangatan dalam rumah tangganya dan setiap malam selalu
menyempatkan waktu untuk berkumpul dengan anggota keluarga.
b.
Fungsi Sosialisasi
1.
Kerukunan hidup : Keluarga sangat rukun
2.
Interaksi dan hubungan dalam keluarga : Bapak “K”
mengatakan bahwa hubungan semua anggota keluarga baik,
3.
Anggota keluarga yang dominant mengambil keputusan :
Bapak “K”
4. Kegiatan keluarga waktu senggang :
menonton TV
5. partisipasi dalam kegiatan sosial :
mengikuti kegiatan-kegiatan adat di desa dan ikut gotong royong membersihkan
lingkungan
c.
Fungsi Perawatan Kesehatan
1.
Pengetahuan dan persepsi keluarga tentang
penyakit/masalah kesehatn keluarganya : Keluarga mengatakan mengerti tentang masalah yang dihadapi. Tetapi ibu “L”
sedang hamil dengan jarak antara anak terakhir dengan kehamilan sekarang 1
tahun.
2.
Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai
tindakan kesehatan yang tepat.: Keluarga mengatakan setiap masalah kesehatan
yang ada masih belum mampu ditangani dengan segera dan apabila ada salah satu
dari anggota keluarga yang sakit keluarga memutuskan untuk membawa ke pelayanan
kesehatan seperti bidan atau puskesmas kalau tidak bisa ditangani dirumah.
3.
Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
; Keluarga mengatakan selama ini sudah cukup mampu merawat anggota keluarga
yang sakit dengan membuatkan jamu kalau ada salah satu anggota keluarganya yang
sakit. Kalau tidak berhasil baru kemudian mengajak berobat ke bidan atau puskesmas.
4.
Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di
masyarakat : Keluarga mengatakan jika salah satu dari anggota keluarga yang
sakit selalu dibawa ke fasilitas kesehatan, yang dapat dijangkau oleh keluarga
seperti bidan desa atau puskesmas.Ibu L memeriksa kehamilan
d.
Fungsi Reproduksi
1.
Perencanaan jumlah anak : 4 anak yaitu dua orang anak
yaitu perempuan yang terdiri dari anak pertama berumur 3 tahun dan anak kedua
berumur 1 tahun. Ibu “L”
2.
Akseptor : ya, ibu “L” menggunakan KB pil setelah
anaknya lahir
3.
Keterangan lain : ibu sering lupa minum pil apalagi
kalau sedang sibuk menerima pesanan jahitan.
e.
Fungsi Ekonomi
1.
Upaya pemenuhan sandang pangan : Bapak “K” mengatakan
dari penghasilan setiap bulan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
seperti kebutuhan sandang, pangan dan papan.
2.
Pemanfaatan sumber di masyarakt : Keluarga bapak “K”
memiliki tabungan atau simpanan uang tapi kadang-kadang simpanan tersebut bisa
habis digunakan untuk keperluan mendadak seperti : apabila ada anggota keluarga
yang sakit jadi diperlukan biaya untuk membawanya ke pelayanan kesehatan. Dimana
bapak “K” bekerja sebagai petani disawah kalau sedang panen dan bapak “K”
bekerja sebagai buruh bangunan kalau tidak sedang panen disawah.
VI.
STRES DAN KOPING KELUARGA
a. Stressor Jangka Pendek dan Panjang
Bapak “K” mengatakan bahwa
keluarganya tidak pernah menghadapi masalah yang berkepanjangan, sehingga
membuat keluarganya menjadi khawatir, bingung dan cemas. Bila ada masalah
keluarga, mereka selalu menyelesaikan secara kekeluargaan.
b.
Resppon
Keluarga Terhadap Stressor
Bapak “K”
mengatakan bila ada masalah dalam keluarga, maka segera dibicarakan dengan
anggota keluarga untuk mencari pemecahan masalah.
c.
Strategi
Koping
Bapak “K”
mengatakan bahwa keluarga tidak pernah melakukan hal-hal yang menyimpang dalam
menghadapi segala masalah yang ada seperti menyelesaikan masalah dengan
menggunakan kekerasan dengan bersama-sama dan selalu menyelesaikan masalah
secara kekeluargaan.
d.
Strategi
Adaptasi Disfungsional
Bapak “K”
mengatakan anggota keluarganya tidak ada yang menggunakan cara-cara diluar cara
umum seperti kekerasan dalam menghadapi masalahnya.
VII.
KEADAAN GIZI KELUARGA
v Pemenuhan
Gizi : kebutuhan makan sehari-hari dan keluarga hanya mampu menyajikan makanan
seadanya seperti : nasi putih, sayur-sayuran, tahu, tempe, telor, ikan laut,
kadang-kadang daging
v Upaya
lain : -
VIII.
HARAPAN KELUARGA
a.
Terhadap masalah kesehatannya : Keluarga berharap
apabila mengalami gangguan kesehatnnya semoga cepat sembuh
b.
Terhadap petugas kesehatannya: Keluarga mengatakan
senang bila ada petugas kesehatan yang melakukan kunjungan rumah, keluarga
sangat berharap masalah yang berhubungan dengan kesehatan yang dialami keluarga
dapat teratasi dengan diberikannya informasi yang dibutuhkan oleh keluarganya
serta keluarga juga berharap agar ibu “L” bisa melahirkan dengan selamat.
IX.
PEMERIKSAAN FISIK
No
|
Variabel
|
Nama
Anggota Keluarga
|
||||
Tn. “R”
|
Tn.”K”
|
Ny. “L”
|
An.
|
An.
|
||
1.
|
Riwayat penyakit saat ini
|
Sehat
|
Sehat
|
Ibu hamil resiko tinggi
|
Sehat
|
Sehat
|
2.
|
Keluhan yang diraasakan
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
3
|
Tanda & gejala
|
Tidak ada tanda & gejala yang
membuat Tn.R sakit
|
Tidak ada tanda & gejala yang
membuat Tn.K sakit
|
konjungtiva
pucat, sklera putih.
|
Tidak ada tanda & gejala yang
membuat An.L sakit
|
Tidak ada tanda & gejala yang
membuat An.S sakit
|
4
|
Riwayat Peny. Sebelumnya
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
5
|
Tanda-tanda vital
|
baik,
TTV : TD: 140/90 mmHg, N: 72x/menit, R:20x/menit, S: 36,5ºc, BB: 65kg.
|
TD:
120/70 mmHg, N : 80x/menit, R: 20x/menit, S: 36,5ºc, BB : 64 kg.
|
TTV
: TD: 100/70 mmHg, N : 80x/menit, R: 18x/menit, S: 36,5º c, BB : 60 kg, LILA:
25 cm TB : 160 cm.
|
36,2ºC,
BB: 14 kg, TB : 80 cm.
|
S:
36,5ºc, BB: 8 kg, BB seharusnya : 9 kg, BB lahir 3000 gram, TB : 70 cm.
|
6
|
Sis.Kardiovaskular
|
Suara jantung normal, tidak ada
bunyi tambahan
|
Suara jantung normal, tidak ada
bunyi tambahan
|
Suara jantung normal, tidak ada
bunyi tambahan
|
Suara jantung normal, tidak ada
bunyi tambahan
|
Suara jantung normal, tidak ada
bunyi tambahan
|
7
|
Sis.Respirasi
|
Normal
|
Normal
|
Normal
|
Normal
|
Normal
|
8
|
Sis.Gastro intestinal
|
Bising usus normal
|
Bising usus normal
|
Bising usus normal
|
Bising usus normal
|
Bising usus normal
|
9
|
Sis.Persyarafan
|
Ada respon terhadap rangsangan
|
Ada respon terhadap rangsangan
|
Ada respon terhadap rangsangan
|
Ada respon terhadap rangsangan
|
Ada respon terhadap rangsangan
|
10
|
Sis.muskuloskletal
|
Tidak ada kelainan
|
Tidak ada kelainan
|
Tidak ada kelainan
|
Tidak ada kelainan
|
Tidak ada kelainan
|
11
|
Sis.Genitalia
|
Tidak dikaji
|
Tidak dikaji
|
Tidak dikaji
|
Tidak dikaji
|
Tidak dikaji
|
1. Pemeriksaan Fisik data fokus pada Ibu ”LS”
·
Umur kehamilan ibu L 32 minggu
·
Keadaan
umum : baik, postur: normal, TTV : TD: 100/70 mmHg, N : 80x/menit, R:
18x/menit, S: 36,5º c, BB : 60 kg, LILA: 25 cm TB : 160 cm.
·
Wajah:
tidak ada edema, tidak pucat.
·
Gerakan
janin dirasakan 10 x dalam 12 jam
·
Mata:
konjungtiva pucat, sklera putih.
·
Mulut
dan gigi : bibir lembab, tidak ada karies pada gigi.
·
Leher:
tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan tiroid, tidak ada pelebaran vena
jugularis.
·
Payudara
dan aksila: bentuk simetris, puting susu menonol, bersih, tidak ada retraksi, tidak
ada pengeluaran kolostrom, tidak ada pembesaran kelenjar limfe di aksila.
·
Abdomen:
ada bekas luka operasi, arah pembesaran perut membujur searah sumbu perut ibu. TFU:
setengah pusat px. DJJ :11-12-11. Terdapat linea nigra dan striae
·
Anogenital:
ibu tidak bersedia diperiksa.
·
Ekstremitas:
tidak ada edema di tangan dan kaki, warna kuku kemerahan, tidak ada varises
pada kaki, reflek patella +/+.
·
Pemeriksaan
penunjang: Hb : 10 gr%.
X.
TIPOLOGI MASALAH
No.
|
Daftar
masalah kesehatan
|
|
1.
|
Ancaman
|
·
Terlihat ada bekas operasai SC pada
abdomen
·
Ibu L mengatakan sering capek dan
pusing
·
konjungtiva pucat, sklera putih.
·
Kurangnya pemenuhan zat gizi pada
balita (An.S)
·
BB: 8 kg, BB seharusnya : 9 kg,
|
2.
|
Kurang/tidak
sehat
|
-
|
3.
|
Deficit
|
Kurangnya
pengetahuan keluarga terhadap kehamilan yang dialami ibu L
|
XI.
ANALISA DATA
No.
|
Data
Subyektif
|
Data
Obyektif
|
Etiologi
|
Masalah
|
1.
|
- Ibu mengeluh cepat lelah.
- Ibu mengatakan ini kehamilan yang
ketiga.
- HPHT : 3-8- 2009
- TP : 10-5-2010
- Ibu mengatakan selama hamil pernah
periksa ANC di bidan sebanyak 4x.
- Imunisasi TT booster tanggal 10-9-2009.
- Ibu menggunakan metode kontrasepsi pil
KB, namun terkadang ibu lupa meminum pil KB secara teratur.
- Ibu mengatakan kehamilan ini tidak
direncanakan namun diterima.
|
-
Score Puji Rochyati: 6
-
Ibu hamil : 2
-
Jarak kehamilan terlalu dekat : 4
-
KRT (kehamilan resiko tinggi)
|
Ketidakmampuan
keluarga dalam mengenal masalah kesehatan pada ibu hamil resiko tinggi.
|
Resiko terjadinya penyulit pada saat persalinan
|
2.
|
- ibu mengatakan ia kurang memberi
perhatian kepada anaknya dikarenakan kesibukannya dan kehamilannya.
- Ibu mengatakan tidak memberi ASI
ekslusif pada anaknya karena kehamilan yang tidak direncanakan.
|
- Anak “SJ” terlihat rewel dan cengeng.
- Anak “SJ” terlihat kurus. BB = 7,5 kg
|
Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anaknya
yang masih memerlukan perhatian.
|
Kurangnya pemenuhan gizi yang adekuat.
|
3.
|
- Ibu mengeluh cepat capek dan sering
pusing.
- Ibu mengatakan bekerja sebagai penjahit
selama 8 jam, kegiatan lain ialah mengurus rumah tangga dan mengurus 2 orang
anak sehingga hal tersebut membuat ibu capek.
|
- Konjungtiva pucat, bibir agak pucat,
warna kuku jari tangan dan kaki agak pucat.
- Hb = 10 gr%
|
Ketidakmampuan keluarga dalam merawat masalah
kesehatan yang dialami ibu.
|
Anemia ringan pada kehamilan
|
XII.
PERUMUSAN MASALAH
- Resiko terjadinya penyulit selama persalinan
- Kurangnya pemenuhan gizi yang adekuat.
- Anemia ringan pada kehamilan
XIII.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
Perumusan Diagnosa Keperawatan Keluarga
- Resiko terjadinya penyulit selama persalinan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan pada ibu hamil resiko tinggi.
- Kurangnya pemenuhan zat gizi yang adekuat berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan ( gizi kurang pada balita )
- Anemia ringan pada kehamilan berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam merawat masalah kesehatan yang dialami ibu.
2.
Skala Prioritas Diagnosa
- Resiko terjadinya penyulit selama persalinan erhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan pada ibu hamil resiko tinggi.
No
|
Kriteria
|
Perhitungan
|
Skor
|
Pembenaran
|
1
|
Sifat masalah :
Kurang sehat
|
|
1
|
Masalah sudah terjadi, dan sudah
terjadi, tetapi tidak dianggap sebagai sesuatu yang mengancam kesehatan
|
2
|
Kemungkinan masalah dapat diubah : sebagian
|
|
1
|
Keluarga memiliki keinginan untuk
mencegah hal tersebut, tapi kehamilan sudah terjadi.
|
3
|
Potensi masalah untuk dicegah : tinggi
|
|
|
Apabila ibu rajin minum pil KB,
maka kemungkinan kehamilan bisa dicegah
|
4
|
Menonjolnya masalah : ada masalah
tapi tidak perlu ditangani
|
|
1/2
|
Ibu hamil dengan jarak kehamilan kurang dari 1 tahun
|
SKORING
TOTAL
|
|
3
1/2
|
|
- Kurangnya pemenuhan zat gizi yang advat berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan ( gizi kurang pada balita )
No
|
Kriteria
|
Perhitungan
|
Skor
|
Pembenaran
|
1
|
Sifat masalah :
Tidak/kurang sehat
|
|
1
|
Masalah sudah terjadi dan sudah
dirasakan oleh keluarga tetapi tidak dianggap sebagai sesuatu yang mengancam
kesehatan.
|
2
|
Kemungkinan masalah dapat diubah : sebagian
|
|
1
|
Keluarga memiliki keinginan untuk
mengatasi hal tersebut tetapi tidak tahu cara mengubah hal tersebut.
|
3
|
Potensi masalah untuk dicegah : tinggi
|
|
1
|
Apabila ibu dapat mengatur jarak
kehamilan dan membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga maka masalah tidak
akan terjadi.
|
4
|
Menonjolnya masalah : masalah
tidak dirasakan
|
0/1
|
0
|
Ibu merasa tidak ada masalah dengan anaknya.
|
SKORING
TOTAL
|
|
3
|
|
- Anemia ringan pada kehamilan berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam merawat masalah kesehatan yang dialami ibu.
No
|
Kriteria
|
Perhitungan
|
Skor
|
Pembenaran
|
1
|
Sifat masalah
:
Ancaman
kesehatan
|
|
2/3
|
Masalah sudah terjadi dan apabila
tidak segera ditangani akan menimbulkan komplikasi pada kehamilan dan
persalinan.
|
2
|
Kemungkinan masalah dapat diubah : sebagian
|
|
1
|
Keluarga memiliki keinginan untuk
mengatasi hal tersebut tetapi tidak tahu cara mengubah hal tersebut.
|
3
|
Potensi masalah untuk dicegah :
cukup
|
|
|
Apabila ibu lebih mengontrol
kesehatannya, maka masalah tidak akan terjadi
|
4
|
Menonjolnya masalah : ada masalah
tapi tidak perlu ditangani
|
|
1/2
|
Ibu sudah biasa merasakan hal
seperti ini dan ibu hanya menganggap ini sebagai akibat dari kehamilannya.
|
SKORING
TOTAL
|
|
2
5/6
|
|
3.
Prioritas Masalah
- Resiko terjadinya penyulit selama persalinan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan pada ibu hamil resiko tinggi.
- Kurangnya pemenuhan zat gizi yang advat berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan ( gizi kurang pada balita )
- Anemia ringan pada kehamilan berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam merawat masalah kesehatan yang dialami ibu.
XIV.
5. PERENCANAAN
ASUHAN KEPERAWATAN
No
|
Diagnosa Keperawatan
|
Tujuan
|
Kriteria Evaluasi
|
Rencana Keperawatan Keluarga
|
||
Umum
|
Khusus
|
Kriteria
|
Standar
|
|||
1
|
Resiko terjadinya penyulit selama persalinan
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan
pada ibu hamil resiko tinggi.
|
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 2 minggu diharapkan
keluarga dapat mencegah terjadinya
penyulit pada saat persalinan
|
Setelah diberikan asuhan selama 30 menit diharapkan :
1. keluarga mengenal faktor resiko
kehamilan resiko tinggi
2. keluarga dapat mengambil keputusan yang
tepat untuk perawatan kehamilan istrinya.
3. Keluarga mampu merawat ibu hamil yang
beresiko
|
Kognitif
Afektif
Afektif
|
Keluarga mampu mengenal pengertian, tanda bahaya, gejala dan faktor yang
dapat mempengaruhi kehamilan resiko tinggi
Keluarga dapat mengambil keputusan yang tepat
Keluarga dapat memberikan perawatan ibu hamil resiko tinggi
|
1. Gali pengetahuan keluarga tentang
kehamilan resiko tinggi.
2. Jelaskan pada keluarga tentang
pengertian, tanda bahaya, gejala dan faktor-faktor yang mempengaruhi
kehamilan resiko tinggi.
3. Jelaskan kembali hal-hal yang belum
dimengerti
1. Sarankan KK untuk tetap memeriksakan
kehamilan istrinya dengan teratur ke tempat pelayanan kesehatan.
1. Sarankan kepada KK untuk memberikan
perhatian yang lebih kepada ibu.
2. Beri HE kepada ibu untuk tenang dalam
menghadapi masalah.
3. Anjurkan ibu untuk mengurangi aktivitas
yang berlebihan.
4. Motivasi keluarga untuk datang ke tempat
pelayanan kesehatan bila ibu mengalami keluhan
|
2.
|
Resiko terjadi gangguan tumbuh kembang pada anak berhubungan dengan
Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anaknya yang masih memerlukan
perhatian.
|
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 2 minggu diharapkan pemenuhan
nutrisi pada anak dapat dipantau secara optimal.
|
Setelah diberikan asuhan selama 30 menit diharapkan :
1. Keluarga mampu mengenal faktor penyebab
terjadinya gizi kurang pada anak.
2. Keluarga dapat mengambil keputusan
terhadap perawatan anaknya yang mengalami gizi kurang.
3. Keluarga dapat merawat anaknya yang
mengalami gizi kurang dengan lebih baik.
|
Kognitif
Afektif
Afektif
|
Keluarga mampu mengenal pengertian, tanda bahaya, gejala dan faktor yang
dapat mempengaruhi gizi kurang pada anak.
Keluarga dapat mengambil keputusan yang tepat.
Keluarga dapat merawat anaknya yang mengalami gizi kurang.
|
1. Gali pengetahuan keluarga tentang gizi
kurang.
2. Jelaskan tentang penyebab, gejala dan
dampak yang dapat ditimbulkan dari gizi buruk pada anak.
3. Jelaskan kembali hal-hal yang belum
jelas.
1. Sarankan KK untuk selalu memantau tumbuh
kembang anaknya di pelayanan kesehatan terdekat.
1. Sarankan kepada KK dan ibu untuk memberi
perhatian kepada anak-anaknya dan lebih bisa membagi waktu antara pekerjaan
dan keluarga.
2. Sarankan ibu untuk lebih memperhatikan
nutrisi yang diberikan bagi keluarganya dan menambah pengetahuan dalam
hal pengolahan makanan agar anak lebih
tertarik untuk makan
3. Anjurkan KK untuk memanfaatkan pelayanan
kesehatan yang ada.
|
3.
|
Resiko terjadi penyulit selama kehamilan dan persalinan berhubungan
dengan Ketidakmampuan keluarga dalam merawat masalah kesehatan yang dialami
ibu.
|
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 2 minggu diharapkan
keluarga dapat mencegah terjadinya
penyulit pada saat kehamilan dan persalinan
|
Setelah diberikan asuhan selama 30 menit diharapkan :
1. keluarga mengenal faktor penyebab,
gejala dan dampak dari anemia pada ibu hamil.
2. keluarga dapat mengambil keputusan yang
tepat untuk perawatan kehamilan istrinya.
3. Keluarga mampu merawat ibu hamil dengan
anemia ringan.
|
Kognitif
Afektif
Afektif
|
Keluarga mampu mengenal faktor penyebab, gejala dan dampak dari anemia
pada ibu hamil.
Keluarga dapat mengambil keputusan yang tepat.
Keluarga mampu merawat dan memperbaiki kondisi ibu hamil dengan anemia
ringan.
|
1. Gali pengetahuan keluarga tentang anemia
ringan yang dialami ibu.
2. Jelaskan pada keluarga tentang
pengertian, gejala dan dampak buruk akibat anemia ringan pada ibu.
3. Jelaskan kembali hal-hal yang belum
dimengerti
1. Sarankan KK untuk tetap memeriksakan
kehamilan istrinya dengan teratur ke tempat pelayanan kesehatan.
1. Sarankan pada KK untuk memberii
perhatian yang lebih pada ibu.
2. Anjurkan ibu untuk mengurangi aktivitas
yang berlebihan.
3. Anjurkan ibu untuk makan makanan yang
sehat dan bergizi.
4. Anjurkan ibu untuk selalu memeriksakan
kehamilannya dan memeriksakan kadar hemoglobin darahnya di pelayanan
kesehatan.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar