SATUAN ACARA PENYULUHAN
Mata Ajaran : Keperawatan Keluarga
Topik : Tumbuh Kembang Anak
Sub Topik : Mengasuh dan Membimbing
Anak Toddler
Sasaran : Keluarga dengan anak
toddler ( Usia 1 – 3 Tahun)
Tempat : Puskesmas Gerung Lombok Barat
Hari/Tanggal : Senin, 31
Januari 2011
Waktu : 30
menit
A. LATAR BELAKANG
Sebelum dilaksanakan penyuluhan
pada masyarakat Desa Gerung Kabupaten Lombok Barat, kelompok mengadakan
pendekatan kepada pejabat/ petugas Puskesmas Gerung. Dari pendekatan tersebut,
petugas puskesmas mengungkapkan bahwa masalah yang berkaitan dengan tumbuh
kembang anak balita dikelompokkan dalam tahap perkembangan usia toddler. Dari
survey itu pula ditemukan banyak permasalahan dalam pembinaan tumbuh kembang
oleh keluarga dengan anak toddler. Dengan data tersebut maka kelompok
memutuskan untuk memberikan penyuluhan tentang mengasuh dan membimbing anak
usia toddler.
B. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM
Pada
akhir proses penyuluhan keluarga dapat mengenal dan memahami cara mengasuh dan
membimbing anak usia toddler.
C. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah diberikan penyuluhan
keluarga dapat :
1. Menjelaskan
mengapa anak perlu diasuh dan dibimbing
2. Menyebutkan
tentang hal yang perlu diperhatikan dalam mengasuh dan membimbing anak
3. Menyebutkan
hakikat mengasuh dan membimbing anak
4. Menjelaskan
tentang mengasuh dan membimbing anak usia toddler (1 – 3 tahun)
D. SASARAN
Keluarga
dengan anak usia toddler dengan latar pendidikan yang berbeda yaitu SD-SMA (15
– 20 orang)
E. MATERI ( Terlampir)
1.
Mengapa anak perlu diasuh dan dibimbing
2.
Hal yang perlu diperhatikan dalam mengasuh dan membimbing
anak
3. Hakekat mengasuh dan membimbing
anak
4. Mengasuh dan membimbing anak
usia toddler 1 – 3 tahun
F. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
G. MEDIA
1. Leaflet
H. METODE EVALUASI
1. Keluarga dapat menjelaskan
mengapa anak perlu diasuh dan dibimbing
2. Keluarga dapat menyebutkan
tentang hal yang perlu diperhatikan dalam mengasuh dan membimbing anak
3. Keluarga dapat menjelaskan
tentang hakekat mengasuh dan membimbing anak
4. Keluarga dapat menjelaskan
tentang mengasuh dan membimbing anak usia toddler (1 – 3 tahun)
I. KEGIATAN PENYULUHAN
No.
|
Waktu
|
Kegiatan
Penyuluhan
|
Kegiatan
Audience
|
1.
|
5
Menit
|
1.
Penyuluh
memulai penyuluhan dengan mengucapkan salam
2.
Memperkenalkan
diri
3.
Menjelaskan
tujuan penyuluhan
4. Menyebutkan materi yang akan diberikan.
|
1. Menjawab salam.
2. Memperhatikan
3. Memperhatikan
4. Memperhatikan.
|
2.
|
15 Menit
|
Pelaksanaan
:
1. Menjelaskan mengapa anak
perlu diasuh dan dibimbing
2. Menyebutkan tentang hal yang
perlu diperhatikan dalam mengasuh dan membimbing anak
3.
Menyebutkan hakikat mengasuh dan membimbing anak
4.
Memberikan kesempatan pada audience untuk bertanya dan
memberikan jawaban atas pertanyaan
5.
Menjelaskan tentang mengasuh dan membimbing anak usia
toddler (1 - 3 tahun)
6.
Memberikan kesempatan pada audience untuk bertanya dan
memberikan jawaban atas pertanyaan
|
1. Memperhatikan
2. Memperhatikan
3. Memperhatikan
4. Bertanya dan mendengarkan
jawaban
5. Memperhatikan
6. Bertanya dan mendengarkan
jawaban
|
3.
|
5
Menit
|
Evaluasi
:
1. Meminta audience menjelaskan
mengapa anak perlu diasuh dan dibimbing
2. Meminta audience menyebutkan
tentang hal yang perlu diperhatikan dalam mengasuh dan membimbing anak
3. Meminta audience menyebutkan
tentang hakikat mengasuh dan membimbing anak
4. Meminta audience menjelaskan
tentang mengasuh dan membimbing anak usia toddler (1 - 3 tahun)
|
1. Menjelaskan mengapa anak
perlu diasuh dan dibimbing
2. Menyebutkan tentang hal yang
perlu diperhatikan dalam mengasuh dan membimbing anak
3.
Menyebutkan tentang hakikat mengasuh dan membimbing
anak
4.
Menjelaskan tentang mengasuh dan membimbing anak usia
toddler (1 – 3 tahun)
|
4.
|
5
Menit
|
Terminasi
1.
Mengucapkan terimakasih atas perhatian yang diberikan
2. Mengucapkan salam penutup
|
1. Memperhatikan
2. Membalas salam
|
J. PENGORGANISASIAN KELOMPOK
Pembawa Acara : Yunita Lestari
Penyuluh : M. rijoi
: Bq.yuni lis indah
Observer : Supardi
Konsumsi : Tesar putra haswil
: Erniwati
: Susila mahaliana
Pembantu Umum/ Fasilitator : Robby
satriadi
:
Rohaiman
:
Husnul hakim
:
Imtihan
:
Lila suciana
K. DAFTAR PUSTAKA
Markum A.H., Buku Ajar Ilmu
Kesehatan Anak, Jilid 1, Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, Jakarta, 1991
Soetjiningsih, Tumbuh
Kembang Anak, Cetakan I, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1995
Whaley & Wong, Nursing
Care of Infant’s and Children, Fifth Edition, Mosby Company, Missouri, 1995
Martono, Lydia Herlina, Mengasuh
dan Membimbing Anak Dalam Keluarga, Edisi I, PT Pustaka Antara, Jakarta,
1996
MENGASUH DAN
MEMBIMBING ANAK USIA TODDLER ( USIA 1 – 3 TAHUN )
1.
MENGAPA ANAK PERLU DIASUH DAN DIBIMBING
Anak perlu
diasuh dan dibimbing karena mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan adalah bertumbuhnya anak
dari segi jasmani. Perkembangan ialah berkembangnya kepribadian anak, dari
seorang mahluk yang tadinya secara mutlak bergantung pada lingkungannya,
menjadi seorang yang secara relatif mandiri dan berguna bagi lingkungannya.
Perkembangan anak merupakan
proses. Artinya, perkembangan itu meliputi berbagai aspek kehidupan manusia,
dan terjadi sebagai hasil interaksi antara faktor bawaan dan faktor lingkungan.
Agar perkembangan itu berjalan sebaik-baiknya, anak perlu diasuh dan dibimbing
oleh orang dewasa, terutama dalam lingkungan kehidupan berkeluarga.
2.
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK
Sebagaimana
dijelaskan diatas, perkembangan anak dipengaruhi oelh faktor bawaan dan faktor
lingkungan. Kedua
faktor itu perlu diperhatikan dalam mengasuh anak.
- Faktor bawaan
Faktor
bawaan adalah sifat yang dibawa anak sejak lahir :
·
Ada anak yang penyabar, pemarah,
pendiam, banyak bicara, cerdas, bodoh, dll
·
Keadaan
fisik yang berbeda-beda, ada yang tinggi/pendek, ada yang berkulit hitam/putih,
hidung mancung/pesek, dll
Faktor bawaan dapat
mempercepat, menghambat, atau melemahkan pengaruh faktor lingkungan. Setiap
anak itu unik, artinya bahwa tidak ada satu anak pun yang persis sama. Dalam
mengasuh dan membimbing anak, kita tidak boleh membandingkan perkembangan anak
yang satu dengan yang lainnya, tanpa memperhatikan sifat mereka masing-masing.
- Faktor lingkungan
Adalah pengaruh luar atau
lingkungan yang mempengaruhi perkembangan anak. Faktor lingkungan meliputi
suasana lingkungan dalam keluarga dan hal lain yang berpengaruh dalam
perkembangan anak, seperti sarana dan prasarana yang tersedia, misalnya alat
bermain, lapangan bermain atau televisi.
Faktor lingkungan dapat
merangsang berkembangnya fungsi tertentu dari anak, sehingga mempercepat
perkembangan anak. Namun, faktor lingkungan juga dapat mmeperlambat atau
mengganggu kelangsungan perkembangan anak. Peran orangtua adalah menciptakan
lingkungan yang mendukung perkembangan anak ke arah yang positif.
- Faktor status nutrisi
Makanan memegang peranan yang
penting dalam tumbuh kembang anak, karena anak sedang tumbuh sehingga
kebutuhannya berbeda dengan orang dewasa. Kekurangan makanann yang bergizi akan
menyebabkan retardasi pertumbuhan anak. Makan yang berlebihan juga tidak baik,
karena dapat menyebabkan kegemukan. Kedua keadaan ini dapat meningkatkan resiko
anak terserang penyakit.
ASI
juga memegang peranan dalam mencegah anak terserang penyakit. Itu disebabkan
karena ASI disamping mempunyai nilai gizi yang tinggi juga mengandung berbagai
macam zat anti yang melindungi anak dari berbagai infeksi. Pemberian makanan
empat sehat lima
sempurna pada anak toddler sangat dianjurkan karena anak pada usia ini sangat
membutuhkan energi untuk aktivitasnya.
3.
HAKIKAT
MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK
·
Keluarga
merupakan lembaga pertama dan utama dalam mendidik anak. Pendidikan di
lingkungan keluarga merupakan dasar-dasar pertama perkembangan anak
·
Mengasuh
dan membimbing anak ialah mendidik anak agar kepribadian anak dapat berkembang
dengan sebaik-baiknya, sehingga menjadi manusia dewasa yang bertanggung jawab.
·
Mengasuh
dan mebimbing anak melibatkan seluruh aspek kepribadian anak, baik aspek
jasmani, intelektual, emosional dan keterampilan, serta aspek norma dan nilai.
·
Hakikat
mengasuh dan membimbing anak meliputi pemberian kasih sayang dan rasa aman,
sekaligus disiplin dan contoh yang baik. Oleh karena itu, diperlukan suasana
kehidupan keluarga yang stabil dan bahagia.
·
Mengasuh
dan membimbing anak selain merupakan tantangan dalam keluarga, juga merupakan
pengalaman yang menyenangkan dan memuaskan.
·
Mengasuh dan membimbing anak membutuhkan pengetahuan,
keterampilan, pengalaman dan kesabaran orangtua
4.
MENGASUH
DAN MEMBIMBING ANAK USIA TODDLER (1 – 3 TAHUN)
Dengan
bertambah matangnya perkembangan fisik, anak usia toddler sudah bisa berjalan.
Ia mulai menyadari bahwa gerakan badannya dapat diaturnya sendiri, dikuasai,
dan digunakannya untuk suatu maksud. Tahap ini merupakan tahap pembentukan rasa
otonomi diri.
Apabila terdapat gangguan
dalam mencapai rasa otonomi diri, maka anak akan dikuasai rasa malu, ragu-ragu,
dan pengekangan diri yang berlebihan.
- Ciri dan tuntutan perkembangan
Anak
akan bergerak dan berbuat sesuatu sesuai dengan kemauannya sendiri, sehingga ia
seolah-olah ingin mencoba apa yang dapat dilakukannya. Tak henti-hentinya ia
berjalan kian kemari dengan perasaan senang dan puas, tangannya pun akan meraih
segala sesuatu yang terjangkau olehnya.
Anak
pun dapat menuntut atau menolak apa yang ia kehendaki atau tidak ia kehendaki.
Akan tertanam perasaan otonomi diri, yaitu rasa kemampuan mengatur badannya dan
lingkungannya sendiri. Hal ini menjadi dasar terbentuknya rasa yakin pada diri
dan harga diri di kemudian hari
- Sikap orangtua
·
Doronglah
agar anak dapat bergerak bebas dan berlatih melakukan hal-hal yang diperkirakan
mampu ia kerjakan, sehingga akan menumbuhkan rasa kemampuan diri. Namun harus
bersikap tegas untuk melindungi dari bahaya, karena dorongan anak berbuat belum
diimbangi oleh kemampuan untuk melaksanakannya secara wajar dan rasional.
·
Usahakan agar anak mau bermain dengan anak lainnya.
Dengan demikian ia akan belajar bagaimana mengikuti aturan permainan. Namun
jangan lupa bahwa dalam bermain atau berhubungan dengan orang lain, anak masih
bersifat egoistis, yaitu mementingkan diri sendiri dan memperlakukan orang lain
sebagai obyek atau benda sesuai dengan kemauannya sendiri.
·
Banyaklah berbicara kepada anak dalam kalimat pendek yang
mudah dimengerti.
·
Bacakan buku cerita atau dongeng kepada anak setiap hari,
dan doronglah agar ia mau menceritakan kepada anda apa yang ia lihat atau
dengar.
·
Ajak anak ke taman, toko, kebun binatang, lapangan, atau
tempat lainnya.
·
Usahakan agar anak membereskan mainannya setelah bermain,
membantu kegiatan rumah tangga yang ringan dan menanggalkan pakaiannya tanpa
dibantu. Hal ini
akan melatih anak untuk bertanggung jawab.
·
Latihlah
anak dalam hal kebersihan diri, yaitu buang air kecil dan buang air besar pada
tempatnya, namun jangan terlalu ketat.
·
Latihlah
anak untuk makan sendiri memakai sendok dan garpu, dan ajaklah ia makan bersama
keluarga.
·
Berilah
alat permainan yang sederhana, dan doronglah agar anak mau bermain balok-balok
atau menggambar.
·
Jangan terlalu banyak memberikan larangan. Namun
orangtua pun jangan terbiasa menuruti segala permintaan anak. Bujuk dan
tenangkanlah anak ketika ia kecewa dengan cara memeluknya dan mengajaknya
berbicara.
Gangguan dalam mencapai rasa
otonomi diri akan berakibat bahwa anak dikuasai oleh rasa malu dan
keragu-raguan serta pengekangan diri yang berlebihan. Sebaliknya, dapat juga terjadi
sikap melawan dan memberontak.
- Gangguan / penyimpangan yang dapat timbul pada tahap ini
·
Kesulitan makan, terutama bila ibu memaksa makan
·
Suka
mengadat (ngambek/tempertantrum)
·
Tingkah
laku kejam
·
Tingkah
laku menentang dan keras kepala
·
Gangguan dalam berhubungan dengan orang lain yang
diwarnai oleh sikap menyerang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar