PEMERIKSAAN FISIK PADA ANAK
I.
Anamnesa
II.
Pemeriksaan fisik
III.
Pemeriksaan penunjang
IV.
Diagnosa
ANAMNESA
Wawancara
a. autoanamnesa : pasien
b. aloanamnesa : orang tua
1.
Demam
·
Berapa
lama ?
·
Terjadi
kapan ?
-
sore
menjelang malam
-
terus
menerus
·
Mengigil
?
2.
Batuk
- Kering -
Keringat malam
- Dahak - Berat badan menurun
- Sesak
3.
Mencret
·
Frekuensi
dalam 1 hari ?
·
Konsistensi
?
-
cair
-
lembek
·
Lendir
? ~ amubiasis
·
Darah ?
~ amubiasis
·
Warna ? air cucian beras : kolera
4. Kejang
·
Pertama kejang umur berapa ?
·
Riwayat pada keluarga ?
Kejang Demam :
-
6 bulan – 4 tahun
-
> 4x dalam 1 tahun
-
Lama kejang < 15 menit
-
Tidak ada kelainan neurologis sebelum /
sesudah
-
EEG normal
Epilepsi
yang dibangkitkan oleh kejang :
-
tidak ada batasan umur
-
lama kejang > 15 menit
-
terdapat kelainan neurologis
-
EEG : bangkitan epileptik.
PEMERIKSAAN FISIK
Dasar pemeriksaan :
·
Inspeksi : melihat
·
Palpasi : maraba
·
Perkusi : mengetuk ~ mengetahui batas organ
·
Auskultasi : mendengar ~ stetoskop
Untuk memeriksa anak harus telanjang : seluruh tubuh
dapat diperiksa.
1. KEADAAN UMUM
·
Sakit ringan : masih tertawa & masih
banyak bicara
·
Sakit sedang : anak menangis saja
·
Sakit berat : tangis lemah / diam saja
2. KESADARAN
·
Kompos mentis : sadar
sepenuhnya & memberi respons
·
Apatis : sadar, tapi
acuh tak acuh terhadap keadaan sekitarnya, masih ada respons
·
Samnolen : lebih rendah
dari apatis, tampak mengantuk, selalu ingin tidur, tidak ada respons terhadap
stimulus ringan, tapi masih ada respons terhadap stimulus keras
·
Sopor
: tidak memberi respons ringan / sedang, sedikit respons
terhadap stimulus kuat, refleks pupil terhadap cahaya (+)
·
Delirium : bicara kacau
·
Koma : tidak ada
respons terhadap stimulus apapun, refleks pupil terhadap cahaya ( - )
3. TANDA VITAL
a)
Nadi
* Dihitung selama 1 menit
Takikardi : laju denyut > cepat dari normal
ex :
demam, aktivitas fisik
Bradikardi : laju denyut > lambat dari normal
ex : anoreksia,
intoksikasi digitalis
* 4 tempat memeriksa nadi :
·
a. Radialis
·
a. Brakhialis
·
a. Femoralis
·
a. Dorsalis pedis
nadi normal pada bayi dan anak
umur bangun tidur demam
baru lahir 100-180 80-160 sampai
220
1mg-3bln 100-220 80-200 sampai
220
3bln-2th 80-150 70-120 sampai
200
2th-10th 70-110 60-90 sampai
200
>10 th 55-90 50-90 sampai
200
b)
tekanan darah
·
Diukur saat anak sedang tenang / tidak menangis
·
Manset : 1/2 dan 2/3 panjang lengan atas
·
Tekanan darah pada bayi dan anak :
Usia sistolik{mm Hg} diastolik{mm Hg}
Neonatus 80 45
6 – 12 bln 90 60
1 – 5 th 95 65
5 – 10 th 100 60
10 – 15 th 115 60
c)
Pernapasan
> Tipe : -
bayi : abdominal
- anak : torako abdominal : 7-8 th
> Laju
Pernapasan Normal per menit :
Umur Rentang Rata-rata waktu tidur
- Neonatus 30 – 60 35
- 1 bln – 1 thn 30 – 60 30
- 1 thn – 2 thn 25 – 50 25
- 3 thn – 4 thn 20 – 30 22
- 5 thn – 9 thn 15 – 30 18
- 10 thn atau lebih 15 – 30 15
d)
Suhu
·
Rektal ( anus ) : < 2 th
Suhu rektal diukur dengan termometer rektal,sebelum dipakai harus diolesi
vaseline terlebih dahulu
·
Oral ( mulut ) : > 6 th
·
Aksilar ( ketiak ) :
- selama 3 menit
- suhu ketiak 0,5 derajat celcius lebih rendah dari
rektal
Pada umumnya yang diukur adalah suhu
aksila, sebelum termometer dipakai, permukaan air raksa termometer harus di
turunkan sampai dibawah 35 derajat celsius dengan mengibaskan termometer
4. BERAT BADAN & TINGGI BADAN
·
Untuk mengetahui pertumbuhan
·
BB : umur 4 bln : 2 x BB lahir
Umur 1 thn : 3 x BB lahir
Rumus BB anak : 2n + 8
; dimana: n = umur
5. KULIT
Warna : a. Sianosis
·
Warna kebiruan pada kulit
·
Hb reduksi > 5 gr/dl
·
Peny paru / jantung ( pneumonia, jantung
bawaan )
b. Ikterus
·
Warna kuning
·
Terlihat pada sklera , kulit, selaput
lendir
·
Bilirubin neonatus > 5 mg % , anak
besar > 2mg %
6. KELENJAR GETAH BENING
Submental, submaxila, submandibula, sepanjang sternocledomastoideus,
supraklavikula, infraklavikula, aksilaris, inguinal.
7. KEPALA
·
Diperiksa rutin sampai umur 2 thn
-
makrosefali : hidrosefalus
-
mikrosefali : infeksi TORCH
·
Rambut
Malnutrisi : merah jagung, kering, mudah di cabut.
·
Ubun-ubun
-
cekung : dehidrasi & malnutrisi
-
ubun-ubun menutup usia 1 ½ - 2 thn
8. MUKA
·
Simetri / tidak
·
Wajah tidak normal : sindrom down
9. MATA
·
Ketajaman penglihatan
1 bln : melihat benda-benda
2 bln : mengikuti gerakan jari
·
Bayi baru lahir akan membuka matanya
jika ditengkurapkan
·
Def vit A ( Xeroftalmia ) dengan tanda
rabun senja, konjungtiva kering, bercak bitot
·
Diameter pupil normal 3- 4 mm
10.
HIDUNG
·
Gerakan cuping hidung
·
Perhatikan mukosa hidung
Infeksi : merah, udem
·
Sekret hidung
-
purulent : infeksi lokal / sinusitis
-
purulent, bau, campur darah : benda
asing yang dimasukkan sendiri oleh anak ( biji jagung / kacang hijau )
-
jernih : alergi
·
Epistaksis
Terjadi akibat pecahnya pleksus kisselbach, demam dll
11.
MULUT
·
Kesukaran membuka mulut : tetanus,
infeksi jaringan sekitar mulut
·
Pertumbuhan gigi yang terlambat masih
normal
·
Lidah
-
kering : dehidrasi
-
kotor : demam typhoid
-
peta : tidak diketahui penyebabnya, mungkin
krn alergi / suhu yang meningkat
12.
TENGGOROK
·
Dilakukan pada akhir pemeriksaan seluruh
tubuh
·
Tonsil : To, T1, T2, T3
13.
TELINGA
·
Luar
: daun + liang telinga
·
Tengah : membran tymphani + tulang
pendengaran
·
Dalam : koklea
14.
LEHER
·
Pada bayi leher tampak pendek, memanjang
pada umur 4 thn
·
Periksa kel tyroid : menelan akan bergerak
ke atas
15.
PEMERIKSAAN
TORAKS
Inspeksi
Macam bentuk dada :
·
Pectus exsavatum : sternum menonjol
kedalam ,ex : kongnital, hipertropi adenoid
·
Pectus carinatum ( pigion chest ) :
sternum menonjol keluar, ex : rakitis, osteoporosis
·
Barrel chest : dada bulat seperti tong,
ex : penyakit paru menahun, asma
Jenis pernapasan :
·
Cyne stokes
-
pernafasan dalam dan cepat diselingi
pernafasan yang lambat dan dangkal atau sama sekali tidak bernafas
-
normal pada neonatus, menghilang setelah
umur > 4 minggu
-
patologis : TIK meningkat, meningitis,
peny ginjal, intoksikasi
·
Kussmaul
-
pernafasan yang dalam & cepat
-
ex : asidosis, penyakit susunan saraf
sentral
·
Biot
-
pernafasan yang tidak teratur, kadang
lambat kadang cepat, kadang dalam kadang dangkal, diselingi apneu
-
ex : kel SSP seperti ensefalitis /
poliomielitis bulbaris
Palpasi
Pada
palpasi anak, telapak tangan diletakkan datar pada dada dan meraba dengan
telapak tangan dan ujung jari
Cara ini untuk menentukan :
·
toraks simetri / asimetri
·
fremitus suara
-
pada anak menangis
-
anak diajak mengatakan : 88
normal : akan teraba getaran yang sama pada kedua telapak tangan
meninggi : konsolidasi, ex : pneumonia
mengurang : obstruksi jalan napas, atelektasis
Perkusi
·
pada anak tidak boleh mengetok terlalu
keras karena dinding toraks anak lebih tipis dan otot-ototnya lebih kecil
·
batas jantung kanan ( batas paru hati )
perkusi dari midclavicula, sonor ~ pekak
tahan nafas ~ naikan 2 jari ( sonor ) tarik ke medial sampai pekak
·
batas jantung kiri
ketemu iktus kordis ~ perkusi ke lateral sampai pekak
·
batas atas jantung
perkusi dari parasternal kiri kearah bawah sampai pekak
Auskultasi
Suara
nafas dasar
Suara nafas
tambahan
·
suara nafas dasar
-
vesikuler ( bunyi normal ) : inspirasi
lebih memanjang
-
bronkial : ekspirasi lebih memanjang
-
amforik : suara seperti meniup botol,
ex: pneumotorak
-
cog
wheel sound : inspirasi / ekspirasi terputus
-
metamorphosing
sound : awalnya vesikuler berubah menjadi bronchial
·
suara nafas tambahan
-
ronkhi : basah
1.
halus
2.
kasar
3.
nyaring ( infiltrat )
4.
tidak nyaring ( no infiltrat )
- kering
Ø terdengar
pada inspirasi dan atau ekspirasi
Ø menghilang
setelah dibatukkan
>> wheezing ( mengi ) : adalah jenis ronkhi kering yang terdengar
lebih musical, mengi lebih sering terdengar pada fase ekspirasi ( asma )
-
krepitasi
Ø suara
membukanya alveoli
Ø terdengar
waktu inspirasi dalam
16.
ABDOMEN
Pengecualian : setelah inspeksi~ auskultasi~perkusi~palpasi
Alasan : karena dapat merubah bunyi peristaltik sus sehingga interpretasi
pada auskultasi sering salah
Inspeksi
Tampak
perut ( datar, cembung, cekung, asites )
Palpasi ( kaki
ditekuk )
·
Supel / tidak ( cubit di perut )
·
Periksa turgor
·
Pembesaran hati
Normal 1/3 – 1/3, perhatikan tepi, konsistensi, nyeri tekan
·
Pembesaran lien
Dibagi 8 schuffner, dihitung dari inguinal, umbilikus schuffner 4,
normalnya 1-2cm dibawah arcus costae
Perkusi
Normal :
tymphani
Pemeriksaan asites
Asites
pada anak dapat disebabkan oleh penyakit hati kronik (sirosis hepatis),penyakit
ginjal (sindroma nefrotik), kwarsiokor juga dapat disertai asites
Terdapat cara untuk mendeteksi
adanya asites :
1.
posisi anak telentang, perkusi sistemik
dari umbilikus kearah lateral dan bawah untuk mencari batas berupa garis konkaf
antara daerah tymphani dengan pekak bila ada asites
2.
shifting dullnes : perkusi dari umbilikus
kesisi perut untuk mencari daerah redup / pekak, daerah redup ini akan menjadi
timpani apabila anak berubah posisi dengan cara memiringkan pasien
3.
undulasi: pasien telentang, satu tangan
pemeriksa diletakan pada satu sisi perut pasien sedankan jari tangan satunya
memegang stetoskop,orang lain dapat membantu dengan menekan tengah abdomen
Auskultasi
·
Dengarkan 1 menit disetiap tempat
·
Bising usus normal : 3-5 x / menit
17.
GENITALIA
Perempuan :
·
Perhatikan labia mayora : ada
perlengketan / tidak
·
Perhatikan himen : atresia / tidak
Laki- laki :
·
Perhatikan orifisium uretra :
-
hipospadia ( orifisium uretra terletak
dibawah penis)
-
Epispadia (orifisium uretra terletak diatas
penis)
·
Perhatikan skortum : membesar ~ hernia,
hidrokel
18.
ANUS
& REKTUM
Pada daerah anus & rektum perhatikan adanya tumor/abses perianal/atresia
ani
19.
EKSTREMITAS
Refleks :
- Fisiologis : - Patologis :
o
biseps > babinski : normal sampai
18 bln
o
triseps > chadock
o
patela >
hofman tromer
> openheim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar