ONKOLOGI ANAK
- LEUKEMIA LIMFOSITIK AKUT (LLA)
- Etiologinya sampai saat ini masih belum jelas, diduga kemungkinan besar karena virus ( virus onkogenik )
- Factor lain yang ikut berperan :
-
factor
eksogen (sinar x, sinar radioaktif, bahan kimia, infeksi virus dan bakteri
-
factor
endogen (ras”orang yahudi mudah tenderita LLK”, herediter”kadang-kadang
dijumpai kasus leukemia pada kakak beradik atau kembar satu telur”)
- Patogénesis leukemia : virus onkogenik yang mempunyai struktur antigen tertentu dengan mudah masuk ke dalam tubuh manusia seandainya struktur antigenya sesuai dengan struktur antigen manusia itu, bila struktur antigen individu tidak sama dengan struktur antigen virus maka virus tersebut akan ditolaknya
- Gejala klinis yang khas adalah pucat, panas, perdarahan disertai splenomegali, dan kadang-kadang hepatomegali serta limfanodepati
- Penderita yang menunjukan gejala lengkap seperti diatas, secara klinis dapat didiagnosis leucemia
- Pucat dapat terjadi mendadak, sehingga bila pada seorang anak terdapat pucat yang mendadak dan sebab terjadinya sukar diterangkan, waspadalah terhadap leucemia
- Perdarahan dapat berupa ekimosis, petekia, epistaksis, perdarahan gusi
- Pada stadium permulaan mungkin tidak terdapat splenomegali
- Pemeriksaan l;aboratorium : darah tepi ( limfositosis,terdapat sel blas), sumsum tulang (sel limfopoetik patologis)
- Pengobatan :
-
transfusi darah, biasanya diberikan jika kadar Hb
kurang dari 6 g %, pada trombositopenia yang berat dan perdarahan masif dapat
diberikan transfusi trombosis
-
kortikosteroid ( prednisone, kortison, deksametason ), setelah
dicapai remisi dosis dikurangi sedikit demi sedikit dan akhirnya dihentikan
-
infeksi
sekunder dihindarkan (bila mungkin penderita diisolasi dalam kamar yang suci
hama)
-
imunotrerapi
merupakan cara pengobatan yang terbaru, setelah tercapai remisi dan jumlah sel
leucemia cukup rendah, imunoterapi mulai diberikan. Pengobatan yang asepsifik
dilakukan dengan pemberian imunisasi BCG atau dengan corney bacterium yang
dimaksudkan agar terbentuk antibodi yang dapat memperkuat daya tahan tubuh.
Pengobatan spesifik dikerjakan dengan penyuntikan sel leucemia yang telah
diradiasi. Dengan cara ini diharapkan akan terbentuk antibodi yang spesifik
terhadap sel leucemia, sehingga semua sel patologis akan dihancurkan sehingga
diharapkan penderita leucemia dapat sembuh sempurna
·
sampai
saat ini leucemia masih merupakan penyakit yang fatal, tetapi dalam kepustakaan
dilaporkan pula beberapa kasus yang dianggap sembuh karena dapat hidup lebih
dari 10 tahun tanpa pengobatan
·
biasanya
bila serangan pertama dapat diatasi dengan pengobatan,penderita akan berada
dalam keadaan remisi untuk beberapa bulan
·
pada
stadium remisi ini secara klinis penderita tidak sakit, sama seperti anak
biasa. Tetapi selanjutnya dapat timbal serangan yang kedua( kambuh), yang
disusul lagi oleh masa remisi yang biasanya lebih pendek dari masa remisi
pertama.
·
Demikian
selanjutnya masa remisi akan lebih pendek lagi sampai akhirnya penyakit ini
resistensi terhadap pengobatan dan penderita akan meninggal
·
Kematian
biasanya disebabkan perdarahan akibat trombositopenia, leucemia cerebral atau
infeksi
·
Sebelum
ada prednison penderita leucemia hanya dapat hidup beberapa minggu sampai 2
bulan
·
Dengan
pengobatan prednison jangka waktu hidup penderita diperpanjang sampai beberapa
bulan
·
Dengan
ditambahkanya obat sitostatika (MTX, 6-MP) hidup penderita dapat diperpanjang
1-2 tahun lagi dan dengan digunakanya sitostatika yang lebih poten lagi
disertai cara pengobatan yang mutahir, usia penderita dapat diperpanjang 3-4
tahun lagi, bahkan ada yang lebih dari 10 tahun
- LEUKEMIA MIELOBLASTIK AKUT (LMA)
·
Leukemia mieloblastik akut pada anak jarang
ditemukan
·
Pada umumnya gejala klinis dari berbagai
leukemia hampir sama,yang berbeda hanya apakah leukemia akut atau menahun juga
bergantung pada morfologi selnya
·
Pada
leukemia mieloblastik akut pada gambaran sumsum tulang ditemukan gambaran yang
monoton
·
Terlihat
pula adanya hiatus leukemikus yaitu keadaan yang memperlihatkan banyak sel blas
( mieloblas ), beberapa sel tua ( segmen ), dan sangat kurang bentuk pematangan
sel yang berada diantaranya (promielosit, mielosit, metamielosit dan batang )
·
50-70
% dari penderita LMA mempunyai kelainan berupa :
a) kelainan jumlah kromosom seperti diploid
(2n), hiploid (2n-a), hiperploid (2n+a)
b) kariotip yang pseudodiploid pada kasus
dengan jumlah kromosom yang diploid
c)
bertambah atau hilangnya bagian kromosom (partial
depletion)
d)
terdapat marker kromosom yaitu elemen yang secara
morfologis bukan merupakan kromosom normal, dari bentuk yang sangat besar sampai
yang sangat kecil
- RETINOBLASTOMA
·
Retinoblastoma
merupakan tumor ganas intraocular yang ditemukan pada ank-anak, terutama pada
usia dibawah 5 tahun
·
Tumor
berasal dari jaringan retina embrional
·
Dapat
terjadi unilateral dan bilateral
·
Sebagian kasus bilateral bersifat herediter yang
diwariskan melalui kromosom
·
Pada
beberapa kasus terjadi penyembuhan secara spontan
·
Pasien
yang selamat memiliki kemungkinan 50% menurunkan anak dengan retinoblastoma,
pewarisan ke saudara sebesar 4-7 %
·
Etiologi
terjadi karena kehilangan kedua kromosom dari satu pasang alel dominan
protektif yang berada dalam pita kromosom, bisa karena mutasi atau diturunkan
·
Gejala
retinoblastoma dapat menyerupai penyakit lain dimata
·
Bila letak tumor di makula dapat terlihat gejala
awal strabismus
·
Pemeriksaan
penunjang dengan ultrasonografi dan tomografi komputer
·
Penatalaksanaan
: bila tumor masih terbatas intraocular, pengobatan dini mempunyai prognosis
yang baik
·
Pada
tumor yang masih intraocular dapat dilakukan krioterapi, fotokoagulasi laser,
atau kombinasi sitostatik dan fotokoagulasi laser untuk mempertahankan visus
·
Pada
tumor intraocular yang sudah mencapai seluruh vitreus dan visus nol, dilakukan
enukleasi
·
Pasien
harus diobservasi seumur hidup karena 20-90 % pasien retinoblastoma bilateral
akan penderita tumor ganas primer, terutama osteosarkoma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar