PENATALAKSANAAN
PASIEN KOMA KETOASIDOSIS DIABETIK
Kirimkan
segera ke UGD untuk rawat intensif
- Terapi harus dimulai dengan segera jika diagnosis telah pasti.
- Ambil darah untuk pemeriksaan cito parameter yang diatas.
- Pasang infus lini, lebih baik juga digunakan dengan kateter vena (jika tersedia) untuk mengukur tekanan vena sentral untuk memudahkan pemberian cairan dan terapi lainnya.
- Gunakan lembar tindakan Khusus Semua tindakan, hasil test urine dan laboratorium lainnya, masukkan cairan, curah urine, dan tanda-tanda vital dan perkembangan pasien harus dicatat oleh perawat secara kronologis dalam lembar tindakan khusus tersebut.
- Hindari kateterisasi jika tidak sangat diperlukan. Jika diperlukan gunakan satu kateter saja. Jika terpaksa digunakan kateter dauer, maka berikan antibiotik urinari.
- Pasang NGT (nasogastrik tube), jika pasien koma dan kembung.
- Periksa pasien lebih lanjut untuk mencari kemungkinan adanya penyakit pencetus jika terapi ketoasidosis diabetik telah dilakukan dengan baik.
- Hitung Osmolalitas Serum dan Anion Gap dengan rumus
OSM
efektif = [2 x Na terukur (mEq/l)] + [KGD (mg/dl)/18] ]
Anion
Gap = [(Na terkoreksi +K) + (Cl+HCO3) – 17] mEq/l.
Tindakan
terapi
Atasi
dehidrasi dengan pemberian cairan NaCl 0,9% atau 0,45% jika osmolalitas
serum tinggi
30
menit pertama sebanyak 1000 ml (250 tetes/menit)
30
menit kedua sampai keempat sebanyak 500 ml/30 menit.,
Jam
ketiga dan keempat 500 ml/jam.
dokter
jaga harus menilai keadaan klinis pasien untuk menentukan jumlah dan kecepatan
tetesan cairan yang diperlukan pasien.
Atasi
asidosis metabolik dengan gangguan keseimbangan elektrolit yang ditemukan
Jika
pH darah < 7,00, hipotensi, atau keadaan pasien sakit berat, berikan
bikarbonat: satu ampul meylon (50 mEq/l) masukkan ke dalam 100 ml NaCl 0,45% IV
sampai pH darah mencapai 7,00. Selanjutnya 1 ampul Meylon 1000 ml NaCl 0,45%
diberikan perlahan-lahan sampai pH mencapai 7,2 atau lebih. Kemudian kecepatan
tetesan diturunkan.
Pantau
pernafasan Kussmaul: menghilang jika asidosis teratasi.
Perhatikan
kemungkinan terjadinya edema otak (kesadaran membaik, kemudian mundur lagi)
Berikan
insulin reguler atau Actrapid atau Humulin netral (insulin jernih).
Dosis
awal 20 Unit atau 0,3 U/kg BB. IV atau IM (tidak boleh jika pasien hipotensi).
Berikan
[50 U + NaCl 0,9%] dengan tetesan 12 – 14 tetes per menit
Pantau
KGD setiap jam: jika KGD mencapai 250 mg.dl stop infus insulin (umumnya pasien
mulai sadar)
Pantau
pH atau kadar bikarbonat serum, dan kadar K + setiap 2 jam.
Laporkan
hasil dan perkembangan penyakit pasien kepada dokter jaga.
Berikan
antibiotik yang sesuai, jika ada kecurigaan terhadap infeksi sebagai pencetus
terjadinya koma ketoasidosis diabetik.
Follow-up
Umumnya
KGD mencapai 200-300 mg/dl dalam 6-8 jam terapi dan pasien akan keluar dari
status asidosis dalam 12 jam terapi.
Jika
pasien telah tidak mual, berikan makanan cair berangsur ke padat.
Berikan
insulin untuk beberapa hari pasca terapi asidosis. Penentuan dosis insulin
harian dapat menggunakan sliding scale atau perhitungan drip insulin 6-8 jam
saat gula darah stabil. Mungkin diperlukan tambahan insulin reguler
(Actrapid atau HumulinR) untuk beberapa hari pertama, sebelum makan dengan dosis
tergantung pada hasil KGD.
Beri
Penyuluhan pasien sebelum keluar (pulang) dari ruang rawat tentang pencegahan
ketoasidosis,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar