BAB II
TINJAUAN TEORI
Tujuan Pembangunan Kesehatan Nasional
adalah untuk mencapai hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan
derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Dengan demikian pembangunan di
bidang kesehatan mempunyai arti penting dalam kehidupan nasional khususnya
dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang erat
kaitannya dengan pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia sebagai salah
satu modal dasar pembangunan nasional.
Berdasarkan tujuan pembangunan nasional yang ingin dicapai oleh
pemerintah Indonesia, maka direncanakanlah suatu strategi pendekatan untuk
menggalang potensi yang ada pada masyarakat sehingga masyarakat dapat berperan
aktif dalam upaya meningkatkan derajat kesehatannya secara mandiri melalui
perawatan kesehatan komunitas.
A. Perawatan Kesehatan Komunitas
Perawatan kesehatan menurut Ruth B. Freeman (1961)
adalah sebagai suatu lapangan khusus di bidang kesehatan, keterampilan hubungan
antar manusia dan keterampilan berorganisasi diterapkan dalam hubungan yang
serasi kepada keterampilan anggota profesi kesehatan lain dan kepada tenaga
sosial demi untuk memelihara kesehatan masyarakat. Oleh karenanya perawatan
kesehatan masyarakat ditujukan kepada individu-individu, keluarga,
kelompok-kelompok yang mempengaruhi kesehatan terhadap keseluruhan penduduk,
peningkatan kesehatan, pemeliharaan kesehatan, penyuluhan kesehatan, koordinasi
dan pelayanan keperawatan berkelanjutan dipergunakan dalam pendekatan yang
menyeluruh terhadap keluarga, kelompok dan masyarakat.
Keperawatan komunitas perlu dikembangkan di
tatanan pelayanan kesehatan dasar yang melibatkan komunitas secara aktif,
sesuai keyakinan keperawatan komunitas. Sedangkan asumsi dasar keperawatan
komunitas menurut American Nurses Assicoation (ANA, 1980) didasarkan pada
asumsi:
- Sistem pelayanan kesehatan bersifat kompleks
- Pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier merupakan komponen pelayanan kesehatan
- Keperawatan merupakan sub sistem pelayanan kesehatan, dimana hasil pendidikan dan penelitian melandasi praktek.
- Fokus utama adalah keperawatan primer sehingga keperawatan komunitas perlu dikembangkan di tatanan kesehatan utama.
Adapun unsur-unsur perawatan kesehatan mengacu
kepada asumsi-asumsi dasar mengenai perawatan kesehatan masyarakat, yaitu:
- Bagian integral dari pelayanan kesehatan khususnya keperawatan
- Merupakan bidang khusus keperawatan
- Gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu sosial (interaksi sosial dan peran serta masyarakat)
- Sasaran pelayanan adalah individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat baik yang sehat maupun yang sakit.
- Ruang lingkup kegiatan adalah upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif dan resosialitatif dengan penekanan pada upaya preventif dan promotif.
- Melibatkan partisipasi masyarakat
- Bekerja secara team (bekerjasama)
- Menggunakan pendekatan pemecahan masalah dan perilaku
- Menggunakan proses keperawatan sebagai pendekatan ilmiah
- Bertujuan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Keyakinan
keperawatan komunitas yang mendasari praktik keperawatan komunitas adalah:
- Pelayanan kesehatan sebaiknya tersedia, dapat dijangkau dan dapat diterima semua orang
- Penyusunan kebijakan seharusnya melibatkan penerima pelayanan dalam hal ini komunitas
- Perawat sebagai pemberi pelayanan dan klien sebagai penerima pelayanan perlu terjalin kerjasama yang baik
- Lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan komunitas baik bersifat mendukung maupun mengahambat
- Pencegahan penyakit dilakukan dalam upaya meningkatkan kesehatan
- Kesehatan merupakan tanggung jawab setiap orang
Berdasarkan
pada asumsi dasar dan keyakinan yang mendasar tersebut, maka dapat dikembangkan
falsafah keprawatan komunitas sebagai landasan praktik keperawatan komunitas.
Dalam falsafah keperawatan komunitas, keperawatan komunitas merupakan pelayanan
yang memberikan perhatian terhadap pengaruh lingkungan
(bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual) terhadap kesehatan komunitas, dan
memberikan prioritas pada strategi pencegahan penyakit dan peningkatan
kesehatan. Falsafah yang melandasi keperawatan komunitas mengacu kepada
paradigma keperawatan yang terdiri dari 4 hal penting, yaitu: manusia,
kesehatan, lingkungan dan keperawatan sehingga dapat dirumuskan sebagai
berikut:
- Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat adalah pekerjaan yang luhur dan manusiawi yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
- Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya berdasrkan kemanusiaan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bagi terwujudnya manusia yang sehat khususnya dan masyarakat yang sehat pada umumnya.
- Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat harus terjangkau dan dapat diterima oleh semua orang dan merupakan bagian integral dari upaya kesehatan
- Upaya preventif dan promotif merupakan upaya pokok tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif
- Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat yang diberikan berlangsung secara berkesinambungan
- Perawatan kesehatan masyarakat sebagai provider dan klien sebagai konsumer pelayanan keperawatan dan kesehatan, menjamin suatu hubungan yang saling mendukung dan mempengaruhi perubahan dalam kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan ke arah peningkatan status kesehatan masyarakat
- Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat direncanakan secara berkesinambungan dan terus menerus
- Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggung jawab atas kesehatannya, ia harus ikut dalam upaya mendorong, mendidik dan berpartisipasi aktif dalam pelayanan kesehatan mereka sendiri.
B. Tujuan Keperawatan Komunitas
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup
sehat sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan
fungsi kehidupan sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki.
2. Tujuan Khusus
Untuk meningkatkan berbagai kemampuan individu,
keluarga, kelompok khusus dan msyarakat dalam hal:
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan dan
keperawatan yang dihadapi
b. Menetapkan masalah kesehatan/keperawatan
dan prioritas masalah
c. Merumuskan berbagai alternatif pemecahan
masalah kesehatan/keperawatan
d. Menanggulangi masalah
kesehatan/keperawatan yang mereka hadapi
e. Penilaian hasil kegiatan dalam memecahkan
masalah kesehatan/keperawatan
f. Mendorong dan meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam pelayanan kesehatan/keperawatan
g. Meningkatkan kemampuan dalam memelihara
kesehatan secara mandiri (self care).
h. Menanamkan perilaku sehat melalui upaya
pendidikan kesehatan, dan lebih spesifik lagi adalah untuk menunjang fungsi
Puskesmas dalam menurunkan angka kematian bayi, ibu dan balita serta
diterimanya norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera
i.
Tertanganinya
kelompok-kelompok resiko tinggi yang rawan terhadap masalah kesehatan.
C. Sasaran
Sasaran perawatan kesehatan komunitas adalah
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, baik yang sehat maupun yang sakit
yang mempunyai masalah kesehatan/perawatan.
1. Individu
Individu adalah bagian
dari anggota keluarga. Apabila individu tersebut mempunyai masalah
kesehatan/keperawatan karena ketidakmampuan merawat diri sendiri oleh suatu hal
dan sebab, maka akan dapat mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik secara
fisik, mental maupun sosial.
2. Keluarga
Keluarga merupakan unit
terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala keluarga, anggota keluarga
lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu rumah tangga karena pertalian
darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, satu dengan lainnya saling tergantung
dan berinteraksi. Bila salah satu atau beberapa anggotat keluarga mempunyai
masalah kesehatan/keperawatan, maka akan berpengaruh terhadap anggota keluarga
lainnya dan keluarga-keluarga yang ada disekitarnya.
3. Kelompok
Khusus
Kelompok khusus adalah
kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan,
kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan.
Termasuk diantaranya adalah:
a. Kelompok
khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat perkembangan dan petumbuhannya,
seperti:
1) Ibu
hamil
2) Bayi
baru lahir
3) Balita
4) Anal
usia sekolah
5) Lanjut
Usia
b. Kelompok
dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan bimbingan serta asuhan
keperawatan, diantaranya adalah:
1) Penderita
penyakit menular, seperti: TBC, Lepra, AIDS, penyekit kelamin lainnya.
2) Penderita
dengan penyakit tak menular, seperti: penyakit diabetes mellitus, jantung
koroner, cacat fisik, gangguan mental dan lain sebagainya.
c. Kelompok
yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya:
1) Wanita
tuna susila
2) Kelompok
penyalahgunaan obat dan narkoba
3) Kelompok-kelompok
pekerja tertentu
4) Dan
lain-lain.
d.
Lembaga
sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:
1) Panti
wredha
2) Panti
asuhan
3) Pusat-pusat
rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)
4) Penitipan
balita
- Masyarakat
Masyarakat adalah
sekelompok manusia yang hidup dan bekerjasama cukup lama sehingga mereka dapat
mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai satu kesatuan sosial
dengan batas-batas yang telah ditetapkan dengan jelas. Masyarakat merupakan
kelompok individu yang saling berinteraksi, saling tergantung dan bekerjasama
untuk mencapai tujuan. Dalam berinteraksi sesama anggota masyarakat akan muncul
banyak permasalahan, baik permasalahan sosial, kebudayaan, perekonomian,
politik maupun kesehatan khususnya.
2.1 Ruang
Lingkup Perawatan Kesehatan Komunitas
Ruang lingkup praktik
keperawatan masyarakat meliputi: upaya-upaya peningkatan kesehatan (promotif),
pencegahan (preventif), pemeliharaan kesehatan dan pengobatan (kuratif),
pemulihan kesehatan (rehabilitatif) dan mengembalikan serta memfungsikan
kembali baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat ke lingkungan sosial
dan masyarakatnya (resosialisasi).
Dalam memberikan asuhan
keperawatan komunitas, kegiatan yang ditekankan adalah upaya preventif dan
promotif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif, rehabilitatif dan
resosialitatif.
2.1.1
Upaya Promotif
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan
kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan jalan memberikan:
1)
Penyuluhan kesehatan masyarakat
2)
Peningkatan gizi
3)
Pemeliharaan kesehatan perseorangan
4)
Pemeliharaan kesehatan lingkungan
5)
Olahraga secara teratur
6)
Rekreasi
7)
Pendidikan seks
2.1.2
Upaya Preventif
Upaya preventif ditujukan
untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan terhadap kesehatan terhadap
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat melalui kegiatan:
1)
Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu
hamil
2)
Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui
Posyandu, Puskesmas maupun kunjungan rumah
3)
Pemberian vitamin A dan yodium melalui Posyandu,
Puskesmas ataupun di rumah
4) Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan,
nifas dan menyusui
2.1.3
Upaya Kuratif
Upaya kuratif ditujukan
untuk merawat dan mengobati anggota-anggota keluarga, kelompok dan masyarakat
yang menderita penyakit atau masalah kesehatan, melalui kegiatan:
1)
Perawatan orang sakit di rumah (home nursing)
2)
Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut
perawatan dari Puskesmas dan RS.
3)
Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di
rumah, ibu bersalin dan nifas.
4)
Perawatan payudara
5) Perawatan tali pusat bayi baru lahir
2.1.4
Upaya Rehabilitatif
Upaya rehabilitatif
merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita-penderita yang dirawat di
rumah, maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu yang menderita penyakit yang
sama, misalnya Kusta, TBC, cacat fisik dan lainnya, dilakukan melalui kegiatan:
1)
Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan
fisik seperti penderita Kusta, patah tulang mapun kelainan bawaan
2)
Latihan-latihan fisik tertentu bagi
penderita-penderita penyakit tertentu, misalnya TBC, latihan nafas dan batuk,
penderita stroke: fisioterapi manual yang mungkin dilakukan oleh perawat
2.1.5
Upaya Resosialitatif
Upaya resosialitatif adala
upaya mengembalikan individu, keluarga dan kelompok khusus ke dalam pergaulan
masyarakat, diantaranya adalah kelompok-kelompok yang diasingkan oleh
masyarakat karena menderita suatu penyakit, misalnya kusta, AIDS, atau
kelompok-kelompok masyarakat khusus seperti Wanita Tuna Susila (WTS), tuna
wisma dan lain-lain. Disamping itu, upaya resosialisasi meyakinkan masyarakat
untuk dapat menerima kembali kelompok yang mempunyai masalah kesehatan tersebut
dan menjelaskan secara benar masalah kesehatan yang mereka derita. Hal ini
tentunya membutuhkan penjelasan dengan pengertian atau batasan-batasan yang
jelas dan dapat dimengerti.
2.2 Kegiatan
Praktik Keperawatan Komunitas
Kegiatan praktik
keperawatan komunitas yang dilakukan perawat mempunyai lahan yang luas dan
tetap menyesuaikan dengan tingkat pelayanan kesehatan wilayah kerja perawat,
tetapi secara umum kegiatan praktik keperawatan komunitas adalah sebagai
berikut:
1)
Memberikan asuhan keperawatan langsung kepada
individu, keluarga, kelompok khusus baik di rumah (home nursing), di
sekolah (school health nursing), di perusahaan, di Posyandu, di Polindes
dan di daerah binaan kesehatan masyarakat.
2) Penyuluhan/pendidikan kesehatan masyarakat
dalam rangka merubah perilaku individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
3) Konsultasi dan pemecahan masalah kesehatan
yang dihadapi
4) Bimbingan dan pembinaan sesuai dengan
masalah yang mereka hadapi
5) Melaksanakan rujukan terhadap kasus-kasus
yang memerlukan penanganan lebih lanjut
6) Penemuan kasus pada tingakat individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat
7) Sebagai penghubung antara masyarakat
dengan unit pelayanan kesehatan
8) Melaksanakan asuhan keperawatan komuniti, melalui
pengenalan masalah kesehatan masyarakat, perencanaan kesehtan, pelaksanaan dan
penilaian kegiatan dengan menggunakan proses keperawatan sebagai suatu usaha
pendekatan ilmiah keperawatan.
9) Mengadakan koordinasi di berbagai kegiatan
asuhan keperawatan komuniti
10) Mengadakan kerjasama lintas program dan
lintas sektoral dengan instansi terkait.
11) Memberikan ketauladanan yang dapat
dijadikan panutan oleh individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang
berkaitan dengan keperawatan.
2.3 Model
Pendekatan
Pendekatan yang digunakan
perawat dalam memecahkan masalah kesehatan masyarakat yang ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat secara keseluruhan adalah
pendekatan pemecahan masalah (problem solving approach) yang dituangkan
dalam proses keperawatan dengan memanfaatkan pendekatan epidemiologi yang
dikaitkan dengan upaya kesehatan dasar (PHC).
Pendekatan pemecahan
masalah dimaksudkan bahwa setiap masalah kesehatan yang dihadapi individu,
keluarga, kelompok dan masyakrakat akan dapat diatasi oleh perawat melalui
keterampilan melaksanakan intervensi keperawatan sebagai bidang keahliannya
dalam melaksanakan profesinya sebagai perawat kesehatan masyarakat.
Bila kegiatan perawatan
komunitas dan keluarga menggunakan pendekatan terhadapat keluarga binaan
disebut dengan family approach, maka bila pembinaann keluarga
berdasarkan atas seleksi kasus yang datang ke Puskesmas yang dinilai memerlukan
tindak lanjut disebut dengan case approach, sedangkan bila pendekatan
yang digunakan adalah pendekatan pendekatan yang dilakukan terhadap masyarakat
daerah binaan melalui survei mawas diri dengan melibatkan partisipasi
masyarakat disebut community approach.
2.4
Metode
Dalam melaksanakan asuhan
keperawatan kesehatan masyarakat, metode yang digunakan adalah proses
keperawatan sebagai suatu pendekatan ilmiah di dalam bidang keperawatan,
melalui tahap-tahap sebagai berikut:
1.4.1.
Pengkajian
Kegiatan-kegiatan yang
dilakukan perawat kesehatan masyarakat dalam mengkaji masalah kesehatan baik di
tingkat individu, keluarga, kelompok dan masyarakat adalah:
1) Pengumpulan
Data
Kegiatan ini dilakukan
untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang dihadapi individu, keluarga,
kelompok khusus dan masyarakat melalui wawancara, observasi, studi dokumentasi
dengan menggunakan instrumen pengumpulan data dalam menghimpun informasi.
Pengkajian yang diperlukan
adalah inti komunitas beserta faktor lingkungannya. Elemen pengkajian komunitas
menurut Anderson dan MC. Forlane (1958) terdiri dari inti komunitas, yaitu
meliputi demografi; populasi; nilai-nilai keyakinan dan riwayat individu
termasuk riwayat kesehatan. Sedangkan faktor lingkungan adalah lingkungan
fisik; pendidikan; keamanan dan transportasi; politik dan pemerintahan; pelayanan
kesehatan dan sosial; komunikasi; ekonomi dan rekreasi.
Hal diatas perlu dikaji
untuk menetapkan tindakan yang sesuai dan efektif dalam langkah-langkah
selanjutnya.
2)
Analisa Data
Analisa data dilaksanakan berdasarkan data yang
telah diperoleh dan disusun dalam suatu format yang sistematis. Dalam
menganalisa data memerlukan pemikiran yang kritis.
Data yang terkumpul kemudian dianalisa seberapa
besar faktor stressor yang mengancam dan seberapa berat reaksi yang timbul di
komunitas. Selanjutnya dirumuskan masalah atau diagnosa keperawatan. Menurut
Mueke (1987) maslah tersebut terdiri dari:
(1)
Masalah sehat sakit
(2)
Karakteristik populasi
(3)
Karakteristik lingkungan
3) Perumusan
Masalah dan Diagnosa Keperawatan/Kesehatan
Kegiatan ini dilakukan
diberbagai tingkat sesuai dengan urutan prioritasnya. Diagnosa keperawtan yang
dirumuskan dapat aktual, ancaman resiko atau wellness.
Dasar penentuan masalah keperawatan
kesehatan masyarakat antara lain:
1) Masalah yang ditetapkan dari data umum
2) Masalah yang dianalisa dari hasil
kesenjangan pelayanan kesehatan.
Menetapkan skala prioritas dilakukan untuk
menentukan tindakan yang lebih dahulu ditanggulangi karena dianggap dapat
mengancam kehidupan masyarakat secara keseluruhan dengan mempertimbangkan:
1) Masalah spesifik yang mempengaruhi
kesehatan masyarakat
2)
Kebijaksanaan nasional dan wilayah setempat
3)
Kemampuan dan sumber daya masyarakat
4) Keterlibatan, partisipasi dan peran serta
masyarakat
Kriteria skala prioritas:
1)
Perhatian masyarakat, meliputi: pengetahuan,
sikap, keterlibatan emosi masyarakat terhadap masalah kesehatan yang dihadapi
dan urgensinya untuk segera ditanggulangi.
2)
Prevalensi menunjukkan jumlah kasus yang
ditemukan pada suatu kurun waktu tertentu
3)
Besarnya masalah adalah seberapa jauh masalah
tersebut dapat menimbulkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat
4)
Kemungkinan masalah untuk dapat dikelola dengan
mempertimbangkan berbagai alternatif dalam cara-cara pengelolaan masalah yang
menyangkut biaya, sumber daya, sarana yang tersedia dan kesulitan yang mungkin
timbul (Effendi Nasrul, 1995).
1.4.2.
Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini
adalah:
1)
Menetapkan tujuan dan sasaran pelayanan
2)
Menetapkan rencana kegiatan untuk mengatasi masalah
kesehatan dan keperawatan
3)
Menetapkan kriteria keberhasilan dari rencana
tindakan yang akan dilakukan.
1.4.3.
Pelaksanaan
Pada tahap ini rencana
yang telah disusun dilaksanakan dengan melibatkan individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat sepenuhnya dalam mengatasi masalah kesehatan dan keperawatan
yang dihadapi. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan kegiatan
perawatan kesehatan masyarakat adalah:
1) Melaksanakan kerjasama lintas program dan
lintas sektoral dengan instansi terkait
2) Mengikutsertakan partisipasi aktif
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam mengatasi masalah
kesehatannya
3) Memanfaatkan potensi dan sumber daya yang
ada di masyarakat
Level
pencegahan dalam pelaksanaan praktik keperawatan komunitas terdiri atas:
1)
Pencegahan Primer
Pencegahan yang terjadi
sebelum sakit atau ketidak fungsian dan diaplikasikannya ke dalam populasi
sehat pada umumnya dan perlindungan khusus terhadap penyakit.
2)
Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder
menekankan diagnosa diri dan intervensi yang tepat untuk menghambat proses
patologis, sehingga memperpendek waktu sakit dan tingkat keparahan.
3)
Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier dimulai
pada saat cacat atau terjadi ketidakmampuan sambil stabil atau menetap atau
tidak dapat diperbaiki sama sekali. Rehabilitasi sebagai pencegahan primer
lebih dari upaya menghambat proses penyakit sendiri, yaitu mengembalikan
individu kepada tingkat berfungsi yang optimal dari ketidakmampuannya.
1.4.4.
Penilaian/Evaluasi
Evaluasi dilakukan atas
respon komunitas terhadap program kesehatan. Hal-hal yang perlu dievaluasi
adalah masukan (input), pelaksanaan (proses) dan hasil akhir (output).
Penilaian yang dilakukan
berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai, sesuai dengan perencanaan yang telah
disusun semula. Ada 4 dimensi yang harus dipertimbangkan dalam melaksanakan
penilaian, yaitu: (1) Daya guna, (2) Hasil guna, (3) Kelayakan, (4) Kecukupan.
Adapun dalam evaluasi
difokuskan dalam:
1)
Relevansi atau hubungan antara kenyataan yang
ada dengan pelaksanaan
2)
Perkembangan atau kemajuan proses
3)
Efisiensi biaya
4)
Efektifitas kerja
5)
Dampak: apakah status kesehatan
meningkat/menurun, dalam rangka waktu berapa?
Perubahan ini dapat diamati seperti gambar dibawah ini:
Keterangan:
:
Peran masyarakat
: Peran
perawat
Pada gambar diatas dapat dijelaskan alih peran
untuk memandirikan klien dalam menanggulangi masalah kesehatan, pada awalnya
peran perawat lebih besar daripada klien dan berangsur-angsur peran klien lebih
besar daripada perawat.
Tujuan akhir perawatan komunitas adalah
kemandirian keluarga yang terkait dengan lima tugas kesehatan, yaitu: mengenal
masalah kesehatan, mengambil keputusan tindakan kesehatan, merawat anggota
keluarga, menciptakan lingkungan yang dapat mendukung upaya peningkatan
kesehatan keluarga serta memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang
tersedia, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pemecahan masalah
keperawatan yaitu melalui proses keperawatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar